Urusan Kelangkaan BBM di Pulau Belitung Dibahas Pada Paripurna Provinsi Gubernur Sebut Ini Terparah

POSBELITUNG.CO, BELITUNG -- Urusan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belakangan terjadi di Pulau Belitung, sudah dilakukan pembahasan pada rapat Paripurna di DPRD Provinsi Bangka Belitung, Jumat (17/9/2021) pagi.

Setelah rapat paripurna tersebut, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, lantas melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU di Tanjungpandan, Belitung. Satu di antara SPBU yang ditinjau oleh Erzaldi Rosman, SPBU Jalan Sijuk, Desa Air Merbau.

Pada sidak itu, Erzaldi Rosman secara langsung melihat kondisi antrean kendaraan di SPBU yang sangat panjang, dan berinteraksi dengan beberapa pengerit BBM maupun pembeli BBM.

"Jadi ini sudah dibahas tadi pagi di Paripurna, dan sudah disampaikan oleh salah satu fraksi. Antrean panjang seperti ini sebetulnya bukan hanya terjadi di Belitung saja, tetapi juga di Bangka. Tapi kalau saya lihat, Belitung terparah," kata Erzaldi kepada posbelitung.co, Jumat (17/9/2021) saat sidak ke SPBU.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Baca juga: ESDM Provinsi Bangka Belitung Akan Buat Rekomendasi Soal Kesulitan BBM di Pulau Belitung

Awalnya, kata dia, persoalan BBM tersebut di anggap merupakan sesuatu perihal yang biasa, lantaran banyak warga sekarang ini beralih ke penambangan.

"Kalau dulu kan penambang menggunakan BBM solar, tapi ternyata sekarang jenis BBM apapun bisa dipakai. Apalagi kondisi saat ini penambangan bisa dengan mudah mendapatkan timah, didukung harga timah yang tinggi sekarang ini," ucapnya.

Sebab, lanjut dia, dengan nilai timah yang tinggi sekarang ini, penambangan berani berinvestasi yang tidak murah, terutama untuk pembelian mesin.

"Jadi kami mensinyalir bahwa BBM ini banyak dipakai ke penambang, tapi kami tidak bisa menghalau - halau orang membeli BBM ke SPBU. Hanya saja harus tertib, kalau ngantri seperti inikan ramai, banyak yang rugi. Apalagi kalau orang panik, pasti akan menjual dan membeli dengan harga yang tidak biasa, itu harus dihindari," ujarnya.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Menurut Erzaldi, solusinya agar tidak terjadi kelangkaan BBM dan antrean yang panjang di SPBU, ia sudah meminta kepada PT Pertamina agar dilakukan penambahan pasokan kuota ke SPBU di Pulau Belitung.

Walaupun, hari ini untuk kuota BBM yang di suplai ke SPBU sudah ditambah. Untuk premium dari 125 kiloliter (KL) menjadi 250 KL, atau meningkat menjadi 61 persen.

"Sedangkan pertalite itu sekitar 131 persen, dan pertamax 71 persen, dan gasolin 141 persen, dengan harapan kuota itu ditambah, maka tidak terjadi antrean sepanjang ini," bebernya.

Jika sudah ditambah kuota, tetapi tetap terjadi antrean panjang di SPBU, kata dia, maka akan di ubah pola jual BBM. Pemerintah Provinsi akan meminta kepada Pertamina, agar lebih banyak lagi membangun pertashop, sehingga tidak akan terjadi antrean panjang.

"Ini juga untuk mengakomodir yang di Desa-desa. Apalagi Belitung ini kan sudah kota, kalau masih kurang kami harus memberikan izin membangun SPBU baru lagi," ujarnya.

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Jumat (17/9/2021) melakukan sidak ke SPBU di Jalan Sijuk, Desa Air Merbau, Tanjungpandan Belitung menindaklanjuti kelangkaan BBM. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Kedepan, tambah dia, untuk BBM premium sudah direncanakan tidak ada lagi beredar, sehingga hanya ada Pertalite dan Pertamax, mengingat daerah mengikuti program langit biru dari PT Pertamina.

"Yang jelas kalau di SPBU tidak boleh pakai jeriken, apalagi membeli dengan jumlah banyak mencapai satu ton (seperti yang sempat diamankan Polsek Tanjungpandan), itu sudah luar biasa, dan itu harus di proses hukum. Kalau sudah seperti itu bukan kebutuhan kecil lagi, tapi sudah bisnis, mendingan pesan langsung ke Pertamina," pungkasnya. (Posbelitung.co/Disa Aryandi)

0 Response to "Urusan Kelangkaan BBM di Pulau Belitung Dibahas Pada Paripurna Provinsi Gubernur Sebut Ini Terparah"

Post a Comment