Punya Dolar Singapura Simpan Nilainya Diprediksi Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura melemah lagi melawan rupiah pada perdagangan Senin (19/7/2021), setelah membukukan pelemahan 2 pekan beruntun. Meski sedang dalam tren negatif, tetapi ke depannya dolar Singapura diprediksi akan melesat.

Pada pukul 14:12 WIB, SG$ 1 setara Rp 10.653,63, dolar Singapura melemah 0,23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sepanjang pekan lalu, mata uang Negeri Merlion ini melemah 0,63%.

Dolar Australia diperkirakan akan menjadi mata uang yang unggul di Asia Tenggara, sebab vaksinasi virus corona yang dilakukan dengan cepat, serta inflasi yang tinggi. Selain itu, dolar Singapura juga dikatakan mendapat keuntungan sebab dianggap sebagai aset yang lebih aman ketimbang mata uang emerging market.


"Dolar Singapura akan mendapat keuntungan karena dianggap safe haven ketimbang mata uang emerging market. Program vaksinasi yang efisien di Singapura seharusnya membuat perekonomiannya berputar lebih kencang," kata Eugenia Fabon Victorino kepala strategi Asia di Skandinaviska Enskilda Banken Singapura, sebagaimana dilansir The Straits Times, Senin (19/7/2021).

Berdasarkan data Our World in Data, hingga saat ini sebanyak 46% warga Singapura sudah divaksinasi penuh, jauh dibaningkan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Indonesia saat ini 6% dari total populasi yang sudah divaksin penuh, Malaysia 14%, kemudian Thailand 4,5%, dan Filipina 3,9%.

Sementara itu dari sisi inflasi yang tinggi, Otoritas Moneter Singapura (MAS) kemungkinan akan mengetatkan kebijakan moneternya. Hal tersebut dilakukan guna meredam tingkat inflasi. Maklum saja, inflasi yang tinggi dapat memukul daya beli masyarakat, dan pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

Saat MAS mengetatkan kebijakan monter, maka dolar Singapura berpeluang semakin menguat.

Inflasi di Singapura diperkirakan akan tumbuh 0,9% year-on-year (YoY) dari bulan sebelumnya 0,8% YoY. Inflasi di bulan Mei tersebut merupakan yang tertinggi sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

Victoriano mengatakan data inflasi serta vaksinasi yang dilakukan akan membuat MAS bersikap hawkish dalam beberapa bulan ke depan. Sehingga dolar Singapura berpotesi melesat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Related Posts

0 Response to "Punya Dolar Singapura Simpan Nilainya Diprediksi Melesat"

Post a Comment